-->

Bangsa Kuat Dimulai dari Keluarga Kuat


Pernah Anda bertanya-tanya, siapa yang membentuk diri Anda ketika ini? Salah satu jawabannya ada di lingkungan terkecil erat Anda, yaitu keluarga.

Perlu disadari, kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan dalam keluarga akan membentuk karakter anak. Nantinya, karakter tersebut sanggup kuat ke lingkungan luar yang lebih luas lagi.


Pesan-pesan itu pula yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada peringatan Hari Keluarga Nasional di Lampung. Ia menekankan bahwa orangtua mesti menjadi panutan dalam hidup yang sehat secara jasmani dan rohani.

"Keluarga yang sehat bisa kuat konkret pada lingkungan sekitarnya dan tentu saja akan bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya, Sabtu (15/7/2017).

Karenanya, dalam keluarga, orangtua berperan penting dalam menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak semenjak dini.

Seorang ayah berjulukan Teddy Wahyu, misalnya, terus berpesan kepada kedua anaknya untuk memakai “tiga kata bijak.”

Pertama, kata “tolong” ketika butuh bantuan. Lalu, mengucapkan “maaf” ketika melaksanakan kesalahan, dan menyampaikan “terima kasih” ketika sudah dibantu.

Baik anak maupun orangtua harus membiasakan tiga kata ini kepada siapa pun. “Istri saya pernah diingatkan sama anak alasannya yakni lupa pakai kata 'tolong' ketika butuh pemberian bibi (asisten rumah tangga),” ujar Teddy.

Ia menuturkan bahwa kebiasaan tersebut penting agar anak-anaknya tetap menerima respek dari orang lain, di mana pun dan kapan pun.

Keluarga tangguh

Kemudian, individu berkarakter kuat terbentuk melalui keluarga yang tangguh. Untuk itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi kekuatan dan ketahanan sebuah keluarga.

Keharmonisan keluarga yakni yang utama. Supaya menjaga keharmonisan tersebut, relasi orangtua yang serasi menjadi hal yang fundamental.

Seperti juga dijelaskan Direktur Bina Balita dan Anak, Evi Ratnawati, rutinnya interaksi eksklusif dan banyak sekali kegiatan dalam keluarga bisa menciptakan relasi dalam sebuah keluarga menjadi kuat.

"Keluarga yang berketahanan hanya bisa dicapai kalau keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi," ujar Evi dikutip dari Tribunlampung, Kamis (13/7/2017).

Keharmonisan keluarga ini juga dipengaruhi oleh nilai-nilai kearifan yang dipegang sebuah keluarga.

Pada akhirnya, ketangguhan keluarga juga kuat penting dalam membentuk sebuah bangsa.

Sumber :kompas.com/pendidikan

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel