Menanamkan Karakter Ikhlas Pada Anak-Anak
Menanamkan Karakter Ikhlas pada Anak– Ikhlas merupakan keadaan hati seseorang untuk berbuat dan melakukan sesuatu tindakan. Misalnya membantu orang lain dalam bentuk materi dengan perasaan rela dan tulus. Mengapa bisa begitu? Landasan perbuatan itu semata-mata karena Allah SWT semata. Hal ini diyakini akan mendapat balasan dan pahala dari Allah SWT.
Berlawanan dengan ikhlas adalah riya. Berbuat sesuatu kepada orang lain dengan mengharapkan imbalan tertentu dari orang tersebut. Balasan yang diharapkan dapat berupa materi maupun non materi. Berbuat sesuatu dengan tujuan mengharapkan pamrih sering mendatangkan kekecewaan. Apalagi balasan dan imbalan yang diharapkan tidak pernah terwujud. Bathinnya merasa tidak tentram sebelum tercapai balasan yang diinginkannya.
Menanamkan karakter ikhlas pada anak diakui memang tidak semudah mengatakannya. Namun yang paling penting adalah orang tua berusaha untuk berbuat dan melakukannya secara jujur. Memberikan pencerahan kepada anak bahwa ikhlas karena Allah akan mendapat pahala. Bahwa orang yang melakukan sesuatu dilandasi keikhlasan lebih cenderung merasa tentram dan nyaman.
Barangkali disinilah pentingnya selalu menyirami rohani anak dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Ini perlu pembiasaan secara berangsur-angsur sejak dini kepada anak. Anak diibaratkan sebagai bambu muda yang mudah dibentuk. Dilenturkan bahkan dipatahkan sesuai keinginan. Saat anak berusia dini inilah waktu yang tepat menanamkan nilai-nilai keikhlasan pada anak.
Kelak, jika mereka sudah besar, anak anak akan terlatih batinnya untuk berbuat ikhlas. Berbuat baik itu tidak perlu mengharap balasan dari manusia. Lambat laun, di dunia atau di akhirat, Allah SWT pasti membalasnya. Inilah sasaran utama menanamkan karakter ikhlas pada anak.