Tak Punya Anggaran, Kekurangan 4.000 Guru
MEDAN - Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil siswa-siswi berprestasi di Sumatera Utara. Namun kini keberlangsungan pengembangan pendidikan di daerah itu terancam akibat minimnya tenaga guru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Simalungun, Lurinim Purba mengatakan, saat ini Kabupaten Simalungun membutuhan sekira 4 ribu guru, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Kekurangan guru tertinggi terjadi pada tingkat SD.
[warning title="Rekomendasi" icon="info-circle"]Tidak ada Penerimaan CPNS, Sekolah Pedalaman Ini Kekurangan Guru
Menghormati Guru Akan Menjadi Gerakan Nasional
Butuh 91 Ribu Guru SMK Tanpa Rekrutmen [/warning]"Hampir seluruh SD di Simalungun saat ini kekurangan tenaga guru. Jumlah guru berkurang drastis karena banyak yang pensiun dan belum ada penerimaan guru baru. Kalau kita hitung berdasarkan jumlah kelas, kita butuh sekitar 3.300 guru untuk SD," ujar Lurinim, yang dikutip dari okezone.com Senin (14/11/2016).
Menghormati Guru Akan Menjadi Gerakan Nasional
Butuh 91 Ribu Guru SMK Tanpa Rekrutmen [/warning]"Hampir seluruh SD di Simalungun saat ini kekurangan tenaga guru. Jumlah guru berkurang drastis karena banyak yang pensiun dan belum ada penerimaan guru baru. Kalau kita hitung berdasarkan jumlah kelas, kita butuh sekitar 3.300 guru untuk SD," ujar Lurinim, yang dikutip dari okezone.com Senin (14/11/2016).
Untuk menutupi kebutuhan akan guru itu, selama ini pihaknya menggunakan jasa tenaga guru honerer. Namun saat ini mereka juga kesulitan membiayai guru honorer itu, setelah DPRD Simalungun meminta penghentian pembiayan guru honorer tersebut, sebagai dampak dari defisit yang terjadi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Simalungun.
"Ada 700 orang yang diberhentikan. Selama ini mereka diangkat oleh kepala dinas dan honor mereka ditampung di APBD. Tapi DPRD meminta kita untuk memberhentikannya. Jadi terpaksa lah kita hentikan,"tukasnya.
"Begitupun saat ini ada 2 ribu tenaga honor yang masih aktif dan mengabdikan diri. Mereka ada yang honor komite dan ada honor dari alokasi kita sendiri di dinas dikjar," tambahnya.